Riuh kota Jakarta tak jarang mengundang penat yang begitu betah bersemayam dalam kepala. Rentetan kegiatan yang dikerjakan setiap hari menjadi rutinitas basi yang pada akhirnya mengikis rasa secara perlahan. Menundukkan kepala, patuh pada ketidakselarasan demi mempertahankan hidup agar tetap menyala. Namun, api dalam dirimu kian temaram; tersapu letih seraya bermain-main dengan klausa “aku baik-baik saja”. Jika itu yang sedang kamu rasa, mungkin, inilah saatnya memerintah langkahmu untuk sejenak istirah dari bising yang tiada hentinya. Letakkan pelik duniamu dalam laci kamar, bawa tubuhmu keluar.
Menghirup udara segar.
Memandang matahari yang terik bersinar.
Selami lebih dalam rangkaian berisik yang kamu dengar, ada bisik tenang yang bersuar.
Tepat pada 22 Juni 2024 lalu, sebuah pameran kelompok yang bertajuk “Summer Collective Exhibition” telah digelar di 2madison Gallery, Kemang, Jakarta Selatan. Katarsis, UNSeRA Project, dan Brawijaya adalah tiga grup dengan karya-karya apiknya yang bertengger di sana.
Dan, ya, kembali mendapat kesempatan menyambanginya adalah nikmat lain yang menyegarkan sanubari. Pun dengan sedikit mengabadikannya sebagai visual yang dapat ditengok berkali-kali.
Bentang cakrawala membisik berita, membawa jalan di sela-sela rintang mulai terbuka. Laju terbimbing mengorek kabut di tengah khayal dan nyata. Menelurkan tanya bersambut jawab perihal manusia dan segala tindak-tanduknya. Wacana-wacana sukar terdistorsi, menapaki ritme anyar untuk sampai pada mustakim. Bukan muluk mengharap nirwana dalam ruang imajiner yang dibuat sedemikian rupa.
Meragas lagi aksara, terhimpun dalam aksi yang berelasi dengan jiwa. Menyelaraskan mimpi kelesah menjelma tawa anak kecil yang mencipta asmaraloka. Riang menyihir tubuh berlari dan memanjat, menyusun kolase dengan penuh sukacita dan khidmat. Menghidup-hidupi hidup dalam kelindan damai serupa meletakkan peluang di telapak tangan. Menengadah menjadi doa-doa yang terpanjat ke angkasa. Kita ialah asa yang mengulik muasal teriring cerita dan gelak canda ibunda.
Terima kasih, atas gemuruh atensi pun hangat peluk yang begitu harmonis.
Kemudian kita kembali pada realita yang telah tersaji.
Namun kali ini, pijak kaki berdiri lebih gigih.
Sebab apa pun yang terjadi. tiada lagi kerdil teguh hati.
Hvman, 30 Juni 2024
No comments: